PILKADA CIANJUR PERTARUHAN KEHORMATAN
HS VERSUS TMS
JournalNews-Politik: Pilkada serentak nasional jilid 4 akan segera dimulai dipenghujung
tahun ini, tepatnya 09 Desember 2020. Cianjur termasuk dari 270 daerah di
Indonesia yang akan melaksanakan pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Melihat banyaknya kontestan pada Pilkada Cianjur tahun ini
mengindikasikan bahwa kursi kekuasaan nomor satu (Bupati) memliki magnet kuat
nan menggoda bagi siapa saja yang mengharapkannya. Hal ini seperti yang
dikemukakan oleh Direktur Yayasan Cianjur Institute Ridwan Mubarak. Lama tidak
muncul di ruang publik Cianjur, kini Bung Ridwan demikian sapaan akrabnya masih
tetap konsisten menjadi akademisi sekaligus sebagai aktivis yang getol
mencermati sistem kepemimpinan di tanah kelahirannya, Tatar Santri Cianjur.
Diskusi kecil tentang Pilkada Cianjur di rumahnya nan asri dibilangan Desa
Bojong Karangtengah, seolah memperkaya khasanah tentang peta politik lokal Cianjur.
Sosok muda progresif ini masih enerjik dan penuh dengan semangat halnya kaum
oposisi yang getol melakukan aksi di parlemen jalanan. Namun dari segi sikap
dan pemikirannya, RM (Sapaan akrab lainnya) jauh lebih hamble dan bijaksana.
Menurut Bung RM, Pilkada Cianjur menjadi hal yang seksi karena adanya
tiga kekutan besar yang saling berkompetisi, yaitu Kubu TMS yang diwakili oleh
menantunya Kiki Setiawan sebagai calon Bupati Cianjur 2020. Meski belum memperoleh
perahu parpol, nama Kiki sudah cukup populis dikalangan masyarakat Cianjur, hal
ini dapat dilihat dari banyaknya alat peraga kampanye berupa baligho dengan
ukuran besar di banyak titik strategis Kab Cianjur. Kiki bisa menjadi ancaman
serius bagi pasangan Petahana Herman Suherman-Mulyana yang telah memperoleh
rekomendasi parpol PDIP, Golkar, Nasdem, PAN, dan PPP. Basis masa Herman
dulunya adalah basis masanya TMS dan IRM yang kini terpolarisasi menjadi dua
kubu dan terkesan direbut paksa oleh penguasa baru dengan barisan politik
barunya BHS (Balad Heran Suherman). Kubu TMS/ IRM benar-benar terpecah karena
ikhtiar HS-M untuk melaju di Pilkada nanti. Belum lagi potensi ancaman dari
salahsatu pasanagan independent Toha-Ade ataupun Dadan-Irvan yang berpeluang
juga untuk meraup suara, meski tidak akan lebih dari 8 persen suara syah
nantinya.
Namun demikian, Pasangan HS-M sendiri kini patut merasa lega karena
urusan tiket sudah selesai, mereka bisa lebih fokus menggarap basis-basis masa
calon pendukungnya meski harus "mencuri" basis masa TMS/IRM dulu.
Berikutnya kekutan yang ketiga adalah Basis Dokter Suranto yang dikenal solid
dan loyal terhadap agenda perubahan. Suranto dengan pasangannya relatif aman
dari sisi calon pendukung, tinggal menunggu tiket rekom parpol. Peluang Suranto
untuk dapat mengalahkan HS selaku petahana sangat besar, sama halnya pasangan Kiki
Setiawan yang berpotensi juga mengalahkan petahana nanti. Isu yang berkembang
Suranto akan berpasangan dengan Hedi Permadi Boy dan akan diusung oleh tiga
parpol yakni Gerindera, Demokrat, dan PKS.
Jika kabar ini benar, pilkada Cianjur akan menjadi lebih semarak,
demokrasi akan menjadi pertaruhan di ruang politik publik Cianjur. Apakah
demokrasi sejati yang dijalankan ataukah demokrasi semu dengan banyaknya
kecurangan di Pilkada nanti, KPU, Bawaslu dan perangkat di bawahnya
profesionalisme dan integritasnya benar-benar diuji di Pilkada ini. Jangan
sampai terulang tragedi memilukan tiga anggota KPUD diberhentikan secara tidak
hormat oleh DKPP karena terbukti melakukan kecurangan dalam pesta demokrasi
lalu.
Bung Ridwan menambahkan dan berpesan bahwa semua Rakyat Cianjur harus
berpartisipasi aktif dalam pilkada nanti, meski ia sebenarnya berprediksi
partisipasi pemilih tidak akan terlalu besar, ancaman golput masih begitu nyata
bagi masyarakat Cianjur yang tingkat kemiskinannya masih tinggi, Cianjur masih
menjadi kabupaten terendah di Jabar hingga 2018-2019 dalam hal raihan IPM,
masih diangka 64,42, sedangkan standar Jabar adalah 80,00.
Ancaman money politik di Pilkada Cianjur nanti harus benar-benar
diwaspadai, sebab dalam indek kerawanan pemilu (IKP) Bawaslu, money politik
masih menduduki peringkat nomor satu ancaman dalam pilkada. Money politik
biasanya tumbuh subuh ditengah masyarakat miskin, uang pada akhirnya menjadi
penentu kemenangan, dan ini yang harus diwaspadai. Apalagi Petahana kini
menjadi salah satu Paslon, HS-M sangat berpeluang utk melakukan pelanggaran,
baik penyalahgunaan APBD, Mobilisasi ASN, dan Claim Program Pemda sebagai
Program Kampanye. Herman selaku Plt.Bupati Cianjur integritasnya selaku orang
nomor satu di Cianjur akan terus disorot oleh banyak pasang mata. Demikian
pungkas RM mengakhiri bincang pagi di kediamannya yang syarat dengan buku-buku
dan literasi, layaknya perpustakaan yang membuat betah untuk terus berdiskusi
berlama-lama. Senang berdiskusi dengan tokoh muda seperti Bung, sampai ketemu
lagi dilain waktu, kami anak muda Cianjur bayak belajar dari keistiqohanmu
dalam berjuang. Bravoo RM. (Jack)