JOURNAL Cianjur//- Konstelasi politik pemiihan calon kepala daerah atau Pilkada Cianjur tahun 2020
tinggal enam bulan lagi, tepatnya hari rabu 09 Desember 2020 sekitar 270 daerah
akan melaksanakan perhelatan pesta demokrasi lima tahunan, dan Cianjur
salahsatunya. Partai Gerindera Cianjur merupakan Parpol yang banyak memperoleh
kepercayaan publik dalam hal penjaringan bakal calon kepala daerah di Kabupaten
Cianjur, tak tanggung-tanggung sebanyak 17 kandidat menjadi bagian dari
konvensi partai besutan Prabowo tersebut. Dari 17 orang kandididat peserta
konvensi partai DPC Gerindera Cianjur, sosok Dokter Suranto adalah satu
diantaranya yang paling banyak diperbincangkan publik, tidak hanya di internal
pengurus partai Gerindera. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh aktivis Ikatan
Keluarga Alumni Himpunan Mahasiswa Tjiandjur (IKA-HIMAT) Isman Muslim di tempat
tinggalnya yang asri di Desa Suksari Karangtengah Cianjur jumat pagi (31/07).
Menurutnya kehadiran Suranto di Pilkada nanti masih menjadi
hal yang sangat diharapkan oleh publik Cianjur karena magnet politik Suranto sebagai
sosok yang mewakili kepentingan kaum perubahan Cianjur masih belum tergantikan
oleh siapapun, termasuk oleh Plt. Bupati Cianjur Herman Suherman (HS) ketokohan
Suranto masih ajeg dan tak tergantikan dimata 430.000 lebih para pendukung
setianya.
![]() |
Foto: Dokter Suranto pada saat menjadi Wakil Bupati Cianjur 2011-2016 |
“Saya yakin Suranto di Pilkada nanti akan menang dan
memperoleh dukungan dari banyak pihak. Sosok Dokter Suranto hingga saat ini
masih menjadi harapan perubahan kabupaten Cianjur menjadi daerah yang lebih maju
dan bermartabat lagi nantinya, ia masih tak tergantikan, karena wacana
perubahan di Cianjur masih identik dengan sosok Dokter Suranto bukan yang lain,
apalagi Herman Suherman dia bagi saya masih bagian dari rezim yang terdahulu.” demikian
tutur Isman dengan nada meyakinkan. Isman menambahkan bahwa momentum kemenangan
kaum perubahan Cianjur yang fokus mengusung tagline politik perubahan dan
Cianjur Sugih Mukti adalah pilkada saat ini, dan jika momentum ini terlewatkan
begitu saja ia selaku aktivis sangat menyayangkan.
“Dokter Suranto itu masih menjadi simbol perjuangan
masyarakat Cianjur Sugih Mukti juga simbol perubahan, kalau Herman kan masih
lekat dengan Cianjur Jago nya, jadi suka ataupun tidak HS bukan merupakan
bagian dari wacana perubahan Cianjur lebih baik di masa depan, saham politik
Cianjur Sugih Mukti itu ada ditangannya Suranto.” Tambahnya. Disinggung tentang
sosok pendamping yang pas dengan Suranto, Isman
Muslim tegas menyatakan bahwa calon wakil bupati Cianjur yang layak mendampingi Suranto haruslah orang yang mewakili kepentingan politik kaum muda Cianjur (kaum milenial) dan memiliki visi misi yang jelas tentang mengawal agenda perubahan, yang paling penting ia harus bersih dari noda birokrasi dan politik, ia tidak pernah terlibat dalam peraktek-peraktek perselingkuhan anggaran.
Muslim tegas menyatakan bahwa calon wakil bupati Cianjur yang layak mendampingi Suranto haruslah orang yang mewakili kepentingan politik kaum muda Cianjur (kaum milenial) dan memiliki visi misi yang jelas tentang mengawal agenda perubahan, yang paling penting ia harus bersih dari noda birokrasi dan politik, ia tidak pernah terlibat dalam peraktek-peraktek perselingkuhan anggaran.
“Artinya harus sosok yang mampu mengimbangi Dokter Suranto
dalam hal rekam jejaknya, karena Suranto adalah satu-satunya kandidat Bacabup
Cianjur yang juga mantan Wakil Bupati Cianjur satu periode (2011-2016) yang
terbilang bersih dimata rakyat Cianjur dan dimata hukum tentunya, Suranto rekam
jejak politiknya sangat baik, ia orang bersih.” Papar Ketua Kornas Jokowi Jawa
Barat tersebut.
Lantas ketika disinggung siapa kira-kira sosok yang pantas mendampingi Dokter Suranto di Pilkada Cianjur tahun ini, Isman menyodorkan beberapa nama yang dianggapnya mumpuni satu diantaranya adalah Hadi Sutrisno, kader Partai Demokrat sekaligus akademisi pemilik Lembaga Pendidikan Perhotelan di Kabupaten Cianjur. Nama Hadi Sutrisno bagi publik Cianjur memang sudah sangat tidak asing lagi, karena beberapa tahun belakangan ini namanya santer diperbincangkan sebagai calon Bupati Cianjur meski usianya masih relatif muda.
Lantas ketika disinggung siapa kira-kira sosok yang pantas mendampingi Dokter Suranto di Pilkada Cianjur tahun ini, Isman menyodorkan beberapa nama yang dianggapnya mumpuni satu diantaranya adalah Hadi Sutrisno, kader Partai Demokrat sekaligus akademisi pemilik Lembaga Pendidikan Perhotelan di Kabupaten Cianjur. Nama Hadi Sutrisno bagi publik Cianjur memang sudah sangat tidak asing lagi, karena beberapa tahun belakangan ini namanya santer diperbincangkan sebagai calon Bupati Cianjur meski usianya masih relatif muda.
![]() |
Foto: Hadi Sutrisno saat mendaftar sebagai peserta Konvensi Partai Demokrat Kab. Cianjur |
Gambar dan fotonya sudah banyak tersebar dibanyak titik
strategis di kabupaten Cianjur, Hadi Sutrisno sudah cukup populis di mata
publik Cianjur, dan menurut Isman yang juga Koordinator Lembaga Badan
Pengawasan Pemerintahan Desa Kabupaten Cianjur ini, Hadi Sutrisno pilihan tepat
untuk mendampingi Suranto.
“Hadi Sutrisno adalah putera daerah yang sangat cocok jika di
“adu maniskan” dengan Suranto, karena Hadi dikenal sebagai pribadi yang baik,
visioner, enerjik, bersih dan yang paling penting ia bukan bagian dari rezim
yang terdahulu. Apalagi jika Partai Demokrat dan Gerindera Cianjur bisa koalisi mengusung SUranto-Hadi, ini akan menjadi pesaing hebat incumbent.” Pungkasnya mengakhiri.
Hal senada dikemukakan pula oleh Mantan Ketua Himpunan
Mahasiswa Tjiandjur (HIMAT) Bandung Raya, Jajang Fauzi ketika ditemui di
Sekretariat PP-HIMAT di sekitaran Warung Kondang Jum’at sore (31/07). Menurutnya,
Dokter Suranto adalah representasi dari Tokoh Perubahan yang konsisten
menyuarakan Cianjur agar tetap Sugih Mukti, bukan yang lainnya. “Dokter Suranto
jika berpasangan dengan Hadi Sutrisno pasti Hebat, karena akan mampu meraup suara calon pemilih
yang sangat besar. Saya selaku mahasiswa sempat menjajaki diskusi dengan
beberapa Bacalon Bupati dan Wakilnya, dari sekian banyak Bacalon yang kami ajak diskusi,
“Jangan mudah tergiur dengan iming-iming politik uang yang tak
seberapa nilainya lantas rakyat Cianjur kehilangan kesempatan untuk dapat
menentukan calon pemimpinnya lima tahun ke depan. Waspadalah dengan gerakan
bag-bagi amplop atasnama okn um calon tertentu, atau bagi-bagi program APBD
yang dikemas dengan judul kampanye politik. Kami selaku mahasiswa akan
mengawasi perilaku politik kotor seperti ini. Tandas Jajang yang juga aktivis
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), mengakhiri bincang dengan Jurnalis JN yang
sangat menarik sore saat itu. (Jack)